Krisis pencemaran laut menjadi ancaman serius bagi keanekaragaman hayati di seluruh dunia. Pencemaran laut telah menjadi permasalahan global yang mendesak untuk segera diatasi.
Menurut Prof. Dr. Suseno Sukoyono dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, “Krisis pencemaran laut merupakan ancaman serius bagi keanekaragaman hayati di ekosistem laut. Pencemaran laut dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem laut dan mengancam kelangsungan hidup berbagai jenis organisme laut.”
Salah satu contoh krisis pencemaran laut yang mengancam keanekaragaman hayati adalah kasus tumpahan minyak di laut. Tumpahan minyak dapat mencemari habitat alami berbagai jenis biota laut dan merusak ekosistem laut secara keseluruhan.
Menurut Dr. Dwi Rostini, pakar lingkungan dari Universitas Indonesia, “Pencemaran laut juga dapat menyebabkan berkurangnya populasi spesies laut tertentu, yang pada akhirnya dapat mengancam keberlangsungan kehidupan di ekosistem laut.”
Krisis pencemaran laut juga dapat berdampak negatif terhadap ekonomi dan kesejahteraan manusia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 70 persen penduduk Indonesia bergantung pada sumber daya laut untuk kehidupan mereka. Jika krisis pencemaran laut terus berlanjut, hal ini dapat menyebabkan penurunan produksi perikanan dan menurunnya kesejahteraan masyarakat pesisir.
Untuk mengatasi krisis pencemaran laut, diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Upaya pembersihan laut dari sampah plastik dan limbah kimia perlu dilakukan secara terencana dan berkelanjutan. Selain itu, penegakan hukum terhadap pelaku pencemaran laut juga harus diperketat untuk mencegah terjadinya tindakan pencemaran laut yang merusak keanekaragaman hayati.
Dengan kesadaran bersama dan tindakan nyata, krisis pencemaran laut dapat diminimalisir dan keanekaragaman hayati di ekosistem laut dapat terjaga dengan baik. Semua pihak harus berperan aktif dalam menjaga kelestarian laut, sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang.