Krisis keterbatasan sumber daya energi di Indonesia merupakan suatu tantangan besar yang harus segera diatasi. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan jumlah penduduk yang terus meningkat, permintaan akan energi juga semakin tinggi. Hal ini menimbulkan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan energi di Indonesia.
Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, krisis keterbatasan sumber daya energi merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Beliau juga menambahkan bahwa pemerintah telah melakukan langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini, seperti meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Namun, meskipun langkah-langkah tersebut telah dilakukan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah kurangnya investasi dalam pengembangan energi terbarukan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), hanya sekitar 6% dari total energi yang digunakan berasal dari sumber energi terbarukan.
Selain itu, peluang untuk mengatasi krisis keterbatasan sumber daya energi di Indonesia juga masih terbuka lebar. Menurut Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan energi terbarukan, seperti energi surya dan angin. Dengan memanfaatkan potensi ini secara optimal, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mengatasi krisis energi yang sedang terjadi.
Dengan adanya kesadaran akan pentingnya pengembangan energi terbarukan, diharapkan Indonesia dapat segera mengatasi krisis keterbatasan sumber daya energi yang sedang terjadi. Melalui kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, Indonesia dapat menciptakan solusi yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan energi di masa depan.